Sistem
muskuloskeletal manusia (disebut juga system lokomotor) adalah system organ
yang memberikan kemampuan bergerak menggunakan sistem otot (muscular) dan
rangka (skeletal). Sistem muskulaskelatal member bentuk, stabilitas dan kemampuan
bergerak kepada tubuh manusia.
Sistem
muskuloskeletal terdiri dari tulang tubuh (rangka), otot, kartilago (tulang
rawan), ligamen (ikat sendi), persendian dan jaringan ikat lainnya (jaringan
yang menyangga dan mengikat jaringan dan organ-organ tubuh agar menyatu).
Fungsi utama dari system muskuloskelatal adalah menyangga, menggerakkan dan
melindungi organ-organ penting tubuh. Rangka juga berfungsi sebagai penyimpan
utama kalsium dan posfor dan berisi komponen-komponen penting dari system hematopoietik (pembentukan
sel-sel darah).
Sistem ini juga
menjelaskan bagaimana tulang dihubungkan dengan tulang lain dan serat otot
dengan jaringan ikat seperti tendon dan ligamen. Tulang memberikan stabilitas
kepada tubuh seperti rangka besi pada konstruksi beton. Otot menjaga tulang
pada tempatnya dan berperan penting dalam pergerakan tulang. Agar dapat
bergerak, tulang-tulang dihubungkan oleh sendi. Kartilago menjaga agar ujung
tulang terhidar dari gesekan langsung satu sama lain. Otot-otot berkontraksi
dan berrelaksasi untuk menggerakkan tulang-tulang yang dihubungkan oleh sendi.
Selain itu ada juga
beberapa penyakit dan kelainan yang dapat mempengaruhi fungsi dan keefektifan
seluruh sistem. Penyakit-penyakit ini sullit didiagnosis karena dekatnya
hubungan antara sistem musculoskeletal dan sistem-sistem internal lainnya.
Sistem musculoskeletal merujuk kepada system yang memiliki otot-otot yang
terhubung kepada rangka dalam dan kebutuhan manusia untuk bergerak menuju
posisi yang diinginkannya.
Sistem
muskuloskeletal dibagi menjadi subsistem primer yang terdiri rangka dan otot
dan subsistem sekunder yang terdiri dari sendi, tendon dan ligamen.
Susbsistem
primer
1. Rangka
Rangka manusia memiliki
banyak fungsi penting antara lain: memberikan bentuk tubuh, menyangga tubuh,
melindungi organ-organ vital, alat gerak pasif, tempat produksi sel-sel darah
dan menyimpan mineral. Jumlah tulang pada manusia masih menjadi topic yang
kontroversi. Pada saat lahir manusia memiliki 300 sampai 350 tulang, kemudian
banyak di antara tulang-tulang tersebut bergabung saat antara lahir dan dewasa.
Hasilnya rata-rata jumlah tulang orang dewasa terdiri dari 206 buah. Jumlah
tulang ini bervariasi tergantung dari metode penghitungannya. Ada yang
berpendapat sebuah struktur tulang terdiri atas satu tulang dengan beberapa
bagian, sementara yang lainnya melihat struktur tersebut sebagai satu bagian
dengan dengan beberapa tulang. Berdasarkan bentuknya tulang terbagi menjadi
empat, yaitu tulang pipa (tulang panjang), tulang pipih, tulang pendek dan tulang
tak berbentuk. Tengkorak manusia terdiri dari tulang gabungan dan individual
yang dihubungkan oleh ligamen, tendon, otot dan kartilago. Rangka manusia
adalah struktur yang kompleks dengan dua bagian yang berbeda, yaitu rangka
aksial dan apendikuler.
Fungsi rangka
Rangka tubuh memiliki
lima fungsi utama, yaitu:
- Menyangga tubuh – Sistem rangka menyangga seluruh tubuh. Tulang-tulang indivisual atau gabungan menjadi kerangka untuk melekatnya jaringan lunak dan organ.
- Menyimpan mineral dan lemak – Kalsium adalah mineral yang jumlahnya melimpah dalam tubuh dan sekitar 99% kalsium dalam tubuh manusia ditemukan dalam tulang. Tulang menyimpan dan menjaga agar konsentrasi kalsium dan posfor dalam aliran darah normal. Pada saat konsentrasi mineral dalam dara tinggi, mineral tersebut akan disimpan dalam tulang, sedangkan pada saat konsentrasinya dalam darah rendah maka tulang akan melepaskan cadangan mineral tersebut. Tulang juga menyimpan energi dalam bentuk lemak pada sumsum kuning yang terletak pada rongga tulang.
- Memproduksi darah – sel darah merah, sel darah putih and elemen darah lainnya di produksi dalam sumsum merah yang terletak di rongga tulang. Sekitar 2,6 juta sel darah merah diproduksi setiap detiknya untuk menggantikan se darah merah yang dihancurkan oleh hati.
- Melindungi organ tubuh – Banyak jaringan dan organ lunak dikelilingi oleh system rangka. Contohnya, tulang iga melindungi jantung dan paru-paru, tengkorak melindungi otak, tulang belakang melindungi system saraf pusat dan tulang panggul untuk melindungi organ reproduksi.
- Sebagai pengungkit dan alat gerak – Banyak tulang yang berfungsi sebagai pengungkit yang dapat merubah arah dengan gaya yang dihasilkan otot.
Jenis-jenis
tulang
- Tulang rawan (kartilago)
Gambar 1 penampang melintang tulang rawan
Bersifat bingkas dan
lentur serta terdiri atas sel- sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa
kondrin. Pada anak – anak jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada
orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat , misalnya cuping
hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi- sendi
tulang, antar ruas tulang belakang, pada cakra epifis.
Matriks tulang rawan
merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin.
Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.
Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.
1.
Tulang rawan hialin
Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk
anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang
rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.
2.
Tulang rawan elastik
Susunan polikandrium,
matriks , sel dan lacuna tulang rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin.
Akan tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti
pada tulang rawan hialin. Bentuk serat – serat elastic bergelombang . tulang
rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
3.
Tulang rawan serat
Matriksnya mengandung
serabut kolagen kasar dan tidak teratur; terletak di perlekatan ligamen,
sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini
adalah lakuna – lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel – sel
(kondrosit)
- Tulang (osteon)
Gambar 2 penampang melintang tulang
Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem
rangka.tersusun dari bagian – bagian sebagai berikut:
a. Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
b. Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.
c. Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.
d. Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
a. Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
b. Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.
c. Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.
d. Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
Pembentukan
tulang
Gambar 3 proses pembentukan
tulang
Pembentukan tulang
terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan
dari sel-sel mensenkima. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan
berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan
membentuk sel-sel tulang.
Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke luar atau proses pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut Sistem Havers.
Berdasarkan matriksnya , jaringan tulang dibedakan sebagai berikut:
1. Tulang Kompak, merupakan tulang dengan matrik yang padat dan rapat, misalnya tulang pipa.
2. Tulang Spons merupakan tulang yang matriksnya berongga misalnya tulang – tulang pipih dan tulang – tulang pendek.
Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke luar atau proses pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut Sistem Havers.
Berdasarkan matriksnya , jaringan tulang dibedakan sebagai berikut:
1. Tulang Kompak, merupakan tulang dengan matrik yang padat dan rapat, misalnya tulang pipa.
2. Tulang Spons merupakan tulang yang matriksnya berongga misalnya tulang – tulang pipih dan tulang – tulang pendek.
Hubungan antar tulang
Hubungan antar tulang disebut artikulasi.
Untuk dapat bergerak dibutuhkan struktur khusus yang terdapat pada artikulasi,
Struktur khusus tersebut dinamakan sendi.terbentuknya sendi dimulai dari
kartilago didaerah sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah
sendi. Mula – mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi
jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago akan membentuk sel –sel tulang ,
keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membrane sinoval) yang liat dan
menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut sinovial.
Adalah
hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan antar tukang
ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sama sekali tidak
bisa digerakkan.
Ada dua tipe utama sinartrosis , yaitu suture dan sinkrondosis.
Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak.
Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa ; hubungan antar tulang ini tidak dapat digerakkan.
Ada dua tipe utama sinartrosis , yaitu suture dan sinkrondosis.
Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak.
Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa ; hubungan antar tulang ini tidak dapat digerakkan.
Adalah
sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit
gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis.
Pada simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang , dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament . contohnya sendi antara tulang betis dan tulang kering.
Pada simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang , dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament . contohnya sendi antara tulang betis dan tulang kering.
Adalah
hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka oleh jaringan
sehingga tulang dapat digerakkan , disebut juga sendi.
Diartosis disebut juga hubungan sinovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.
Diatrosis dicirikan sebagai berikut:
Diartosis disebut juga hubungan sinovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.
Diatrosis dicirikan sebagai berikut:
1. Permukaan sendi dibalut
oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous,
2. Bagian dalam kapsul
dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang
menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan,
3. Kapsul fibrousnya ada
yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak,
4. Di
dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.
Sistem
rangka
Gambar 4 rangka manusia
utuh
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini
bersama-sama menyusun kerangka tubuh.
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
1.
Rangka
aksial
Rangka aksral terdiri dari tulang belakang
(vertebra), tulang tengkorak, dan tulang rusuk
a. Tengkorak
Gambar 5 tengkorak manusia
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan
tulang yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat
digerakkan.
b. Tulang belakang
Gambar 6 tulang belakang
manusia
c. Hioid
Gambar 7 tulang hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di
antara laring dan mandibula.
Hioid berfungsi
sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.
d. Tulang dada dan
rusuk
Gambar 8
tulang rusuk dan dada manusia
2.
Rangka
apendicular
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu,
telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum
rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan
atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.
Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri atas
beberapa tulang sebagai berikut:
a. Tulang selangka
Gambar 9 tulang selangka
Tulang selangka atau tulang leher membentuk
bagian depan bahu.
b. Tulang belikat
Gambar 10 tulang bahu
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan
merupakan bagian pembentuk bahu.
c. Tulang
pangkal lengan, pengumpil dan hasta
Gambar
11 tulang lengan atas, pengumpil dan hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan
tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan.
d. Telapak tangan
Gambar 12 tulang telapak
tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang
pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal
skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate.
Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari
tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
Tulang rangka apendikuler bagian bawah terdiri
atas beberapa tulang sebagai berikut:
a.
Pelvis
Male Pelvis
|
|
Gambar 13 tulang pelvis pria dan wanita
tulang panggul terdiri dari
os koksa, os sakrum, dan os koksigis. Os koksa dapat dibagi menjadi os ilium,
os iskium, dan os pubis. Tulang – tulang ini satu dengan lainnya berhubungan.
Di depan terdapat hubungan antara kedua os pubis kanan dan kiri, disebut
simfisis. Dibelakang terdapat artikulasio sakro- iliaka yang menghubungkan os
sakrum dengan os ilium.Dibawah terdapat artikulasio sakro-koksigea yang
menghubungkan os sakrum (tulang panggul)dan os koksigis(tulang tungging)
Perbedaan antara pelvis pria dan wanita
Pria
|
Wanita
|
Ruangnya sempit, dalam
Inlet lebih kecil dan outlet Tulang lebih berat dan tebal Sudut pubis lebih akut Koksigis kurang fleksibel Tuberum iskium lebihpanjang |
Ruangnya luas , dangkal
Inlet pelvis oval, outlet bulat
Tulang lebih ringan dan tipis
Sudut pubis
lebih besar
Koksigis
lebih fleksibel
Tuberum
iskium lebih pendek
|
b.
Tulang anggota gerak bawah
Gambar 14 tulang anggota gerak bawah
1.
Femur / tulang paha.
Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke
lutut.
2.
Tibia
dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan
dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang
kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan
beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan
tempat melekatnya beberapa otot
3.
Patela / tempurung
lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi
melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk
lutut
4.
Tarsal / Tulang
pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan
salah satunya adalah tulang tumit.
5.
Metatarsal / Tulang
telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.
6.
Palanges
/ tulang jari-jari kaki. Setiap jari tersusun
atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tulang.
Kelainan dan Gangguan pada Tulang
Kelainan dan ganguan pada tulang dapat mengganggu proses gerakan yang normal. Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena kekurangan vitamin D, penyakit, kecelakaan atau karena kebiasaan yang salah dalam waktu lama.
a. Kekurangan Vitamin D
Vitamin
D (kalsiferol) adalah vitamin yang diperlukan untuk kalsif ikasi (penulangan)
pada tulang. Pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari pro
vitamin D dengan bantuan ultraviolet. Kekurangan vitamin
D dapat terjadi jika tubuh tidak menerima sinar matahari yang cukup. Kekurangan
vitamin D pada anak-anak menyebabkan rakitis, biasanva terlihat pada
pertumbuhannya yang terganggu dan kaki berbentuk O atau X. pada orang dewasa
kekurangan viramin D dan zat kapur menyebabkan penyakit yang disebut
osteomalasi.
b. Kecelakaan
Gangguan
pada tulang dapat berupa memar dan fraktura seperti berikut ini:
1. Memar
Gangguan ini merupakan robeknya selaput sendi. Bila sobeknya selaput sendi diikuti lepasnya ujung tulang dari sendi disebut urai sendi.
2. Fraktura atau patah tulang
dibedakan sebagai berikut:
a. Patah tulang tertutup bila tulang yang patah tidak merobek kulit.
b. Patah tulang terbuka , bila tulang yang patah merobek kulit dan mencuat
keluar.
c. Fisura , bila tulang hanya retak.
c.
kebiasaan yang salah
Kebiasaan duduk yang salah atau kebiasaan membawa beban
disatu sisi tubuh saja dapat menyebabkan kelainan pada tulang seperti berikut
ini:
1) Lordosis
Adalah jika tulang leher dan panggul terlalu bengkok kedepan.
2) Kifosis
Adalah jika tulang punggung dan tungging terlalu bengkok kebelakang. Kelainan ini dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk yang dilakukan selama bertahun – tahun.
3) Skoliosis
Skoliosis adalah jika ruas-ruas tulang belakang bengkok ke samping. Kelainan ini dapat terjadi jika seseorang sering membebani
salah satu sisi tulang belakang, dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.
1) Lordosis
Adalah jika tulang leher dan panggul terlalu bengkok kedepan.
2) Kifosis
Adalah jika tulang punggung dan tungging terlalu bengkok kebelakang. Kelainan ini dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk yang dilakukan selama bertahun – tahun.
3) Skoliosis
Skoliosis adalah jika ruas-ruas tulang belakang bengkok ke samping. Kelainan ini dapat terjadi jika seseorang sering membebani
salah satu sisi tulang belakang, dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.
d. Nekrosa
Nekrosa terjadi bila selaput tulang (periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak memperoleh makanan, lalu mati dan mengering.
2. Otot
Otot adalah jaringan
kontraktil tubuh dan dibentuk dari lapisan mesodermis dari sel benih embrio.
Otot terdiri dari filamen kontraktil yang bergerak melewati satu sama lain dan
mengubah ukuran selnya. Otot dapat dibedakan menjadi otot rangka,
otot halus dan otot jantung. Fungsi utama otot adalah menghasilkan gaya dan
menghasilkan gerakan. Otot dapat menyebabkan suatu organisme berpindah tempat
atau menggerakkan organ dalam. Otot jantung dan halus bergerak tanpa sadar
karena fungsinya untuk bertahan hidup. Contohnya adalah kontraksi jantung dan
gerak peristaltis yang mendorong makanan melewati system pencernaan. Kontraksi
sadar otot rangka digunakan untuk menggerakkan tubuh dan dapat dikuasai dengan
baik. Contohnya pergerakan mata, atau pergerakan lebih besar seperti kontraksi
otot paha di kaki. Serat otot sadar dibagi menjadi dua: tarikan lambat dan
cepat. Serat tarikan lambat berkontraksi untuk jangka waktu yang lama dengan
gaya yang kecil sedangkan serat tarikan cepat berkontraksi dengan cepat dan
kuat tetapi menyebabkan keletihan lebih cepat.
Jenis-jenis
otot ada tiga macam, yaitu:
Gambar 15 otot rangka, halus dan jantung
-
Otot rangka atau otot sadar yang dilekatkan oleh tendon pada
tulang dan digunakan untuk mempengaruhi pergerakan rangka seperti berpindah
tempat dan memberikan postur. Walupun pengaturan tubuh umumnya dilakukan dengan
refleks bawah sadar, otot berkontribusi pada pergerakan sadar. Rata-rata
seorang laki-laki dewasa terdiri dari 42% otot rangka dan rata-rata wanita
dewasa terdiri dari 36% otot rangka (persentase terhadap massa tubuh.
-
Otot halus atau otot tak sadar, ditemukan dalam dinding organ dan
struktur seperti kerongkongan, perut, tenggorokan, kandungan, saluran kencing,
kandung kemih dan arrector pilli dalam kulit (yang mengontrol ereksi rambut
tubuh). Tidak seperti otot rangka, otot halus adalah otot di luar sadar.
-
Otot jantung adalah juga otot tak sadar tapi mirip struktur otot
rangka dan hanya dapat ditemukan di jantung.
Otot
jantung dan rangka disusun dalam sakomer dan tersusun dalam bundle-bundel
dengan susunan yang sangat teratur. Otot rangka tersusun dengan rapi dalam
susunan parallel sedangkan otot jantung tersusun bercabang dengan sudut tidak
beraturan. Otot-otot ini berkontraksi dan berrelaksasi dalam jarak yang pendek
dan cepat, sedangkan otot halus berkontraksi lebih lama atau bahkan mendekati
permanen.
Kemudian
otot rangka dibagi lagi ke dalam beberapa jenis:
-
Tipe I, beroksidasi
lambat, meregang lambat atau otot “merah” dengan kepadatan kapiler yang tinggi
dan kaya akan mitokondria dan myoglobin, memberikan warna merah pada jaringan.
Otot ini mendaptkan oksigen lebih banyak dan melakukan aktivitas aerob.
-
Tipe II, meregang
cepat, memiliki tiga bagian utama, digunakan unuk mempercepat kontraksi:
-
Tipe IIa, seperti tipe
I, bekerja secara aerob, kaya akan mitokondria dan berwarna merah.
-
Tipe IIb, yang anaerob,
glikolitik, otot “putih” dengan jumlah mitokondria dan myoglobin sedikit. Pada
hewan kecil seperti binatang pengerat ini adalah jenis otot cepat yang utama,
sehingga memberi warna pucat pada dagingnya.
Anatomi
Anatomi
otot termasuk gross anatomi, meliputi semua otot dari organism dan mikroanatomi
yang meliputi struktur sebuah otot.
|
|
Gambar 16 otot
manusia bagian depan dan belakang
Gross anatomi otot adalAh indikator paling penting dari
fungsi otot dalam tubuh. Kerja otot ditentukan oleh sumber dan letaknya. Luas
penampang melintang dari otot (bukan volume atau panjangnya) menentukan
besarnya gaya yang dapat dihasilkan berdasarkan jumlah sakromer yang bekerja
secara paralel. Besarnya gaya yang digunakan kepada lingkungan luar ditentukan
secara mekanika (pengungkit), khususnya perbandingan lengan gaya dan lengan
kuasa. Contohnya, menggerakkan ttik beban lebih jauh secara radius (lebih jauh
dari sendi rotasi) akan menambah gaya yang dihasilkan selama kontraksi (sebagai
hasilnya, beban maksimum yang dapat diangkat pada pergerakan ini), akan tetapi
mengurangi kecepatan maksimum gerak. Menggerakkan titik beban lebih dekat ke
sendi rotasi akan mengurangi gaya yang dihasilkan tetapi menambah kecepatan.
Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan tikus tanah dan kuda, yang
menggunakan tungkai lengannya untuk memaksimalkan gaya (menggali) dan
menggunakan tungkai lengannya untuk memaksimalkan kecepatan (untuk berlari).
Salah satu aspek penting dari gross anatomi adalah otot
pinnate. Kebanyakan otot, semua seratnya beriorentasi dengan arah yang sama,
mulai awal otot sampai ujung tendon. Karena serat kontraksi menarik dengan pada
sudut aksi seluruh gaya otot, perubahan panjang lebih kecil, tetapi membuat
lebih banyak serat dalam ukuran yang sama. Otot pinnate biasanya ditemukan di
mana perubahan panjangnya kurang penting dari pada gaya maksimum, seperti pada
rectus femurus.
Pada manusia ada sekitar 639 otot rangka. Akan tetapi,
jumlah pastinya suit ditentukan karena penggolongan otot yang berbeda.
Mikroanatomi
Pada utamanyanya otot terdiri dari sel-sel otot. Dalam
sel ada myofibril, myofibril mengandung sarkomer, yang terdiri aktin dan
myosin. Sebuah serat otot dikelilingi oleh endomisium. Otot rangka diikat oleh
perimisium menjadi bundle yang disebut fasikel, bundle-bundel inilah yang
berkelompok bersama membentuk otot yang dibungkus dalam episinium. Berkas otot
terdistribusi di seluruh otot dan menyediakan informasi balik ke system saraf
pusat.
Otot rangka tersusun secara diskrit, sebagai contohnya
biceps brachii. Otot ini terhubung dengan tendon untuk menggerakkan rangka.
Otot jantung seperti otot rangka dalam komosisi dan aksi, tersusun atas
myofibril dan sakromer, tetapi secara anatomi berbeda karena seratnya yang
bercabang seperti pohon dan berhubungan dengan otot jantung lainnya melalui
cakram berinterkaler dan membentuk bentuk sinsitium.
Fisiologi
Tiga jenis otot (rangka, jantung dan halus) memiliki
perbedaan yang signifikan. Namun, ketiganya menggunakan pergerakan aktin dan
myosin untuk berkontraksi. Pada otot rangka, kontraksi dirangsang oleh impuls
listrik yang dipancarkan oleh saraf, dalam hal ini saraf motorik dan neuron
motorik. Otot jantung dan halus berkontraksi dengan rangsangan sel pemacu
internal yang secara teratur berkontraksi, dan mengalirkan kontraksi tersebut
ke otot lainnya yang berhubungan langsung. Kontraksi semua otot rangka dan
banyak otot halus difasilitasi oleh neurotransmitter acetylcholine.
Aktivitas otot akan menentukan banyaknya
konsumsi energy. Setiap otot memproduksi molekul adenosine triposfat (ATP) yang
digunakan untuk tenaga gerak dari ujung myosin. Otot menyimpan energy dalam
bentuk kreatin posfat yang dibentuk dari ATP dan dapat membentuk ATP kembali
saat dibutuhkan dengan kreatin kinase. Otot juga menyimpan glukosa dalam bentuk
glikogen. Glikogen dapat dengan cepat diubah menjadi glukosa ketika dibutuhkan
energy kontraksi yang besar. Dalam otot rangka, molekul glukosa dapat diolah
secara anaerob dalam proses yang disebut glikolisis yang akan memproduksi dua
ATP dan dua molekul asam laktat (dalam reaksi aerob, asam laktat tidak
terbentuk, dan sebagai gantinya terbentuk piruvat dan dialirkan lewat siklus
asam sitrus). Otot juga mengandung globula lemak yang dapat diubah menjadi
energy selama aktivitas aerob. Sistem energy aerob membutuhkan waktu lebih lama
untuk memproduksi ATP dan mencapai efisiensi puncak, dan membutuhkan banyak
tahapan biokimia, tetapi menghasilkan lebih banyak ATP dari pada glikolisis
anaerob. Otot jantung, di sisi lain, dapat dengan mudah mengkonsumsi tiga makronutrien
(protein, glukosa dan lemak) secara aerob tanpa ‘pemanasan’ terlebih dahulu dan
selalu menghasilkan jumlah maksimum ATP dari molekul yang terlibat. Jantung,
hati dan darah merah juga mengkonsumsi asam laktat yang dihasilkan dan
diakskresikan oleh rangka selama beraktivitas.
Gangguan otot
Gejala gangguan otot dapat berupa lemah,
spasticity, mycolonus dan myalgia. Prosedur diagnosis yang dapat mengungkapkan
kelainan termasuk tes tingkat keratin kinase dalam darah dan elektronigrafi
(mengukur aktivitas listrik dalam otot). Dalam beberapa kasus, biopsy otot
dapat dilakukan untuk mengidentifikasi amyopathy, juga tes gen untuk mengenali
ketidaknormalan DNA yang berhubungan dengan myopathies dan dystrophies.
Gangguan neuromuscular adalah gangguan yang mempengaruhi otot dan/atau
kontrol saraf. Secara umum, masalah pada control saraf dapat menyebabkan
sasticity atau kelumpuhan, tergantung dari lokasi dan jenis masalah. Sejumlah
besar kelainan neurologika menyebabkan masalah dengan gerakan, macam-macam peyakit
cerebrovascular (stoke) dan penyakit Parkinson hingga Creutzfeldt-Jakob.
Tehnik elastografi non-invasif untuk mengukur gangguan
otot adalah dengan melakukan percobaan yang memonitor kelainan neuromuscular.
Suara yang dihasilkan otot dating dari pemendekan filament actomyosin sepanjang
sumbu otot. Selama kontraksi, otot memendek sepanjang sumbu londitunalnya dan
mengembang sepanjang sumbu transversalnya, menghasikan getaran pada permukaan.
Subsistem
sekunder
1. Sendi
Sendi
adalah struktur yang menghubungkan tulang-tulang dan menjadikan tulang dapat
bergerak satu sama lainya sehinga menyebabkan pergerakan tubuh. Ada tiga macam sendi yaitu sinartrosis,
amfiartrosis dan diartrosis (lihat hubungan antar tulang). Umumnya
tulang-tulang tidak langsung terbung langsung, tetapi dilumasi oleh cairan yang
disebut minyak synovial yang diproduksi oleh membrane synovial. Cairan ini
memperkecil gesekan antar permukaan artkular dan agar menjaga supaya tetap pada
kapsulnya, tulang dihubungkan oleh jaringan ikat.
1.
Sendi Peluru
Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan
bongkol. Bentuk
ini memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang
panggul.
2.
Sendi Engsel
Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk
engsel dan berporos satu , misalnya pada siku, lutut, nata kaki, dan ruas antar
jari.
3.
Sendi Putar
Pada sendi ini ujung yang satu dapat
mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan
rotasi untuk satu poros , misalnya antar tulang hasta dan pengumpil, dan antar
tulang atlas dengan tulang tengkorak.
4.
Sendi Ovoid
Sendi ini memungkinkan gerakan
berporos dua dengan gerakan kekiri dan kekanan , maju mundur dan muka belakang.
Misalnya antar tulang pengumpil dan
tulang pergelangan tangan.
5.
Sendi Pelana atau
Sela
Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk
sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas,
seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan
tulang pergelangan tangan dan ibu jari.
6.
Sendi luncur
Kedua ujung tulang agak rata sehingga
menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos, contohnya sendi antar tulang
pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan
tulang belikat.
2. Tendon
Tendon
adalah pita yang liat dan fleksibel yang menghubungkan antara otot ke tulang.
Otot berubh menjadi tendon saat mendekati tulang, kadang menjadi pita padat
yang menyatu menjadi periosteum sebuah tulang. Pada saat otot berkontraksi,
tendon mentransfer gaya ke tulang, mendorong dan menyebabkan pergerakan.
3. Ligamen
Ligamen
adalah jaringan pita kecil yang padat, putih dan berserat. Ligamen
menghubungkan ujung-ujung tulang untuk membentuk sendi. Kebanyakan ligamen
mambatasi dislokasi atau menjaga pergerakan yang dapat menyebabkan kerusakan. Karena ligamen bersifat elastik, maka ligamen dapat
bertambah panjang ketika dalam tekanan. Ketika hal ini terjadi ligament dapat
dengan mudah rusak sehingga menyebabkan sendi menjadi tidak stabil
Ligamen juga membatasi beberapa gerakan. Gerakan seperti
hyperextension dan hyerflexion akan dihentikan ligamen saat memanjang. Ligamen
juga membatasi arah gerakan sendi.
Daftar pustaka
Campbell, Neil A., Reece, Jane B., Urry, Lisa A., Cain, Michael L.,
Wasserman, Steven A., Minorsky, Peter V. dan Jackson, Robert B., Biology, eight
edition, Pearson International Edition, 2008.
http://en.wikipedia.org/wiki/Human_musculoskeletal_system#
http://en.wikipedia.org/wiki/Muscle#
http://www.crayonpedia.org/mw/1._Tulang_Manusia11.1#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar